Saat terdengar lagu dalam bahasa entah apa dari CD si Arip,
“Ini lagu Sierra Leone, man!” Kata Ginting
“Bukan! Ini lagu, tunggu,.. Hebrew!” Kata saya
“Bodoh! Nadanya pentatonik, definitely Sierra Leone!” Ginting semakin membabi buta
“Lu bego! Denger,ini bernada ultra sonic,sudah pasti Hebrew!” Waduh.
Sungguh kami sangat paham apa yang sedang kami bicarakan.
Saat Ginting menghentikan mobil tepat disamping seekor kuda dan menyuruh Arip menanyakan arah pada kuda yang mulutnya berbuih itu,
Arip: “Numpang tanya, ke desa Pamempeuk lewat mana ya?”
Kuda: ..?+(*&M*%$#…
Di dekat si Kuda ada seorang pria Sunda. Ia mencoba menerjemahkan si Kuda ke dalam Bahasa Sunda halus yang hanya dimengerti Arip
Orang Sunda: #@%&/-!?GG^:)
Arip: “Ok kang. Nuhun nyak”
Dan kami pun mengikuti petunjuk. Dan tersesat.
Saat kami hampir mencapai tujuan,
Ginting: “Coba cium, mulai bau kayu bakar. Bentar lagi sampai.” (sok tau)
Saya: “Dari sejam yang lalu udah ada bau kayu bakar, Ting. ” (menjawab asal)
Ginting: “Untuk orang yang upilnya sampai berkerak, lumayan juga penciuman lu, man!”
Sekali lagi kami salah jalan.
Btw, meet one of the coolest old man on the road:
From the road, October 24th 2010
Twosocks
“Sungguh kami sangat paham apa yang sedang kami bicarakan.” <- yang baca tulisan ini juga sangat paham apa yang kalian bicarakan…!
perjalanan yg aneh, orang-orang yg aneh
hahaha, Ninit dan kawan anonymous, sing it!! woohooooo!! wiihiiii!!!