Semua dimulai dari sebuah kedai kopi yang kami datangi pagi-pagi sekali, saat kantung mata barista seperti menyimpan biji kelereng akibat pesta semalam yang terlalu menggila. Kami duduk di sudut, berbicara ke sana kemari, berdua saja. Saya baru mengeluh soal naskah tulisan yang tak kunjung tuntas… Read More
comments 7