comments 7

Wake Up You Lazy Bum!

Terkadang kita menemukan betapa kita ini pemalas yang membosankan. Hal-hal menakjubkan di sekitar tanpa sadar terlewatkan begitu saja. Banyak diantara kita yang menghabiskan berminggu-minggu di Aceh namun tak sekalipun menyeberang dan berenang di Sabang. Mereka yang menghabiskan masa remajanya di Malang namun terlalu malas untuk menembus hutan dan gila-gilaan di pulau Sempu. Mereka yang bepergian ke Banjarmasin, namun tak kuasa bangun sedikit lebih pagi untuk minum teh di tengah pasar terapung atau bermain dengan kera-kera di pulau Kembang. Saya pun tak terkecuali.  Saya baru terkagum-kagum melihat matahari terbit dari puncak gunung Batur setelah lebih dari satu dasa warsa saya meninggalkan pulau Bali. Setelah lama di Jakarta, tak sekalipun saya bermain ke kepulauan Seribu. Dan sampai sekarang saya belum pernah mampir dan menonton pertunjukkan di teater Salihara sejak ia pindah dari Utan Kayu. Kemana saja saya selama ini, ya? Bahkan  awal 2011 lalu saya baru menyadari bahwa dari bagian timur Bali,  Padangbai tepatnya,  kita bisa langsung menyeberang ke pulau Gili Trawangan. Pulau yang membuat kita bersantai dalam arti sesungguhnya. Makan pancake, duduk membaca, bersepeda, lalu berenang, melihat laut, duduk membaca lagi, nonton DVD di pinggir laut, berenang lagi, makan pancake lagi. Sungguh terkadang saya adalah pemalas yang membosankan. Hari sabtu pagi sering saya tergoda untuk menghabiskannya hanya dengan menonton DVD di rumah, episode demi episode, tanpa mandi, dengan makanan pesan antar yang dimakan langsung dari bungkusnya agar tak usah mencuci piring. Kawan-kawan, ingatkan saya untuk menggantung diri saya jika saya melakukan hal tadi paling tidak tiga weekend berturut-turut. Saya serius.

Saya harus mengingatkan diri mengenai beberapa hal yang sering berhasil mencegah penyakit malas saya.  Hal-hal yang membantu saya mengatakan persetan dengan semuanya dan terus berjalan. Mungkin ini juga berguna bagi kalian yang, seperti saya, mulai tua dan letih. Pertama, buatlah keputusan dan jangan biarkan hal-hal menggoyahkannya. Sedikit keras kepala dan tak tahu diri terkadang ada gunanya. Tangan saya terkilir akibat permainan basket dua hari sebelum saya dan Gypsytoes pergi ke Gili Trawangan. Saya memutuskan untuk tetap pergi dan kami mensyukuri keputusan itu. Pulau kecil itu menjadi salah satu tempat liburan terbaik yang pernah saya miliki. Pantai, buku, hammock, pancake, dan seterusnya. Dalam pendakian ke Merbabu tempo lalu, keraguan sempat muncul karena cuaca yang agak buruk. Tapi saat tim kecil kami dengan keras kepala memutuskan tetap berjalan, menembus hujan, dan berhasil menaklukkan Merbabu, jadilah kami gerombolan basah kuyup yang kegirangan luar biasa. Saat beberapa kawan batal ikut ke Baduy, perjalanan tetap dilakukan dan pertemuan dengan penduduk Baduy yang indah selalu saya kenang dengan bahagia. Saat usia mulai berkepala tiga, perasaan malas sering muncul saat hal-hal tidak berjalan sesuai rencana. Saat ia dikesampingkan, percayalah, hal-hal akan berjalan baik.

Kedua, berangkatlah pagi-pagi saat matahari baru terbit dan ingatlah untuk mandi terlebih dahulu. Saya selalu merasa segar dan memiliki semangat berlipat saat memulai petualangan di pagi buta. Teh hangat di pagi hari di bandara bersama kawan perjalanan selalu memberi semangat yang tak terkira. Bahkan di beberapa road trip, kami mulai berjalan dini hari dan perjalanan selalu menjadi menyenangkan. Pagi-pagi saat matahari malu-malu muncul di timur selalu menjadi salah satu bagian terbaik.

Ketiga, milikilah pakaian perjalanan favorit. Centil ya? Tapi sudahlah, it works for me. Saya mempunyai celana pendek cargo hijau yang mulai dekil yang sangat saya sukai. Mengenakannya di pagi hari, bersama dengan sneakers, sembarang kaos, dan tas punggung selalu membuat saya merasa gagah sekali. Siap dengan petualangan-petualangan tak terbatas. Dan ingat, berangkatlah pagi-pagi. Dan mandi.

Keempat, di hari biasa sempatkanlah untuk mengikuti foto atau kisah perjalanan kawan-kawanmu. Mendengar perjalan-perjalanan Gypsytoes yang menakjubkan, atau melihat salah satu kawan saya, Paul Lemaistre, mencapai puncak Kinabalu dan mengibarkan sang merah putih,  selalu membuat saya bersemangat untuk juga berjalan. Melihat petualangan kawan-kawan dan para pejalan lain selalu membuat saya tersadar betapa di luar sana kejutan seolah tak pernah berhenti.  Puncak gunung, terumbu karang, manusia-manusia ajaib, pentas tari, warung kopi, hutan, dan banyak lagi. Saya jadi bersemangat dan kaki terasa ringan.

Mungkin kita dibesarkan dengan budi pekerti yang begitu halus, sehingga jarang sekali berkata persetan pada kehidupan dan mulai berjalan ke hutan. Mungkin tidaklah salah jika sesekali pada sebuah weekend kita sedikit berbuat dosa, mengambil sedikit tabungan masa depan, mengaku sakit pada atasan, dan terus melangkah ke arah matahari terbit. Percayalah, Tuhan maha pemaaf. Kalaupun tidak, liburan akan terlalu menyenangkan sehingga sedikit tambahan dosa rasanya setimpal.  Pada hari Selasa pagi, saya akan berjalan pincang ke kantor, bokek, meminta maaf karena baru sembuh dari sakit (tentu dengan beberapa tambahan bumbu) lalu  terduduk di ruang kerja. Di sana saya menghela napas dengan wajah paling puas di dunia dan bergumam,”It’s all worth it..”

So, next destination?

Twosocks, February 2011

7 Comments

  1. Hanung

    Gw bahkan belum 25 dan udah pemalas dan membuncit. gw liburanlah dekat-dekat ini.kalo naik gunung buat pemula banget kemana ya?

  2. dustysneakers

    Apu: haha see, elo mulai nagih kan naik gunung!

    Hanung: coba gunung papandayan di garut. naiknya gampang. buat nyewa tenda, mesen makanan dll bisa kontak kang robi (dia tinggal deket sana), 081332142675. selamat liburan 🙂

  3. Yup..gw yang blm juga 30 udah males. Tiap kali mau liburan pasti selalu aj ada alasan yang muncul seperti..ga ada duit 😀

  4. kamfreta

    harus mandi ya? i’ll remember that :))

    great writing! (nyasar dari blog trinity)

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s