Saya hendak lanjut membaca Daisy Jones and the Six ketika Maesy bertanya saya sudah sampai mana. Saat itu kami duduk di halaman belakang penginapan di Hokitika, di bukit dengan padang rumput luas, bunga daisy kuning di dekat kawat pagar, dan bunga mawar yang dikunjungi lebah.… Read More
Seperti canang yang tak sengaja terinjak
Ini baru pukul delapan malam dan jalanan Seminyak sepi sekali. Kami berpapasan dengan mobil pengangkut sampah, pasangan yang berboncengan, dan satu dua kendaraan yang segera dilupakan. Jalan motor bebek pelan, tapi dada rasanya agak tertusuk, mungkin karena tadi hujan, dan kaos yang saya pakai tipis… Read More
Khawatir banget ya, kemarin?
Saat terjaga pagi tadi, saya tak mendapati Maesy di kamar. Samar-samar ingatan muncul, Maesy berkata ia akan berjalan kaki di luar. Sepertinya saya sempat bilang agar ia tak bergerak terlalu banyak dan ia mengusap kepala saya, lantas berlalu, dan saya tak ingat apa-apa lagi. Saya… Read More
Bulan Maret, Setahun Kemudian
Ini hari Minggu dan kami berdua saja di toko buku, Maesy dan saya. Shinta sedang libur dan Annie minta ijin mengerjakan sesuatu untuk urusan pindah kos. Tadi siang kami datang dengan kopi panas di tangan Maesy, dan kardus besar yang membuat pinggang sakit di tangan… Read More
Meng
*Cerita ini ditulis akhir tahun lalu untuk zine kucing yang bubar sebelum terbit. Karena lagi kangen toko buku dan pasar, jadi dipasang di sini. — Henry “Hank” Chinaski terperanjat saat wajahnya disemprot air beraroma minyak eukaliptus. Ia menelusup ke bawah meja, terbirit-birit, membuat anak muda… Read More
Pagi di Balkon, Seperti Hari-Hari yang Lain.
Hari ini saya genap empat puluh tahun. Semalam Maesy bertanya bagaimana hari ini hendak dihabiskan — tentu aku tak tahu, kata saya. Anak itu berpikir sejenak, lalu menjawab dengan gaya manusia murah hati: yang pasti kau dibebaskan dari tugas mencuci piring. Kami baru bangun pukul… Read More
Ingatan-Ingatan Aoetearoa
Dan kami kembali di sini, di jalanan lapang di antara padang rumput yang tak habis-habis, dan langit yang luas, dan biru, dan awan-awan yang menggerumbul seakan memanggil-manggil. Kami bergerak ke selatan di Aotearoa yang tetap dingin di musim panas. Maesy ada di sisi, membantu navigasi,… Read More
Dari Bangku Kayu Berwarna Biru Saat Matahari Bersinar Hangat
Usia Maesy enam tahun saat ia memasukkan kue-kue kering ke toples, juga pisang dan apel, lalu mengisi botol dengan limun dan mengajak beberapa sepupunya piknik di pinggir Danau Sunter. Dengan alas kertas koran mereka duduk menyantap bekal dan memandangi danau yang keruh. Di kepala Maesy… Read More
Di Peternakan Twamley
Tiga anak kecil yang mengendarai traktor menghampiri kami. Yang paling besar, yang kemudian kami kenali bernama Thomas, bertanya apa kami tamu yang akan menginap di peternakan Twamley. Begitu Maesy mengiyakan, ketiga bocah melompat dari traktor lalu menunjukkan jalan. Elizabeth si pemilik peternakan sudah ada di… Read More